🥎 Judul Pengarang Penerbit Buku Terbit Tebal Buku Merupakan Unsur Resensi
ResensiNovel "Laut Bercerita" karya Leila S. Chudori tentang perjuangan para aktivis UGM dan rasa kehilangan keluarga korban atas peristiwa 1998. - Judul Buku: Laut Bercerita - Penulis: Leila S. Chudori. ADVERTISEMENT - Tebal Buku: 379 halaman - Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) - Tahun Terbit: 2017 - Harga buku: Rp. 100.000
ReviewNovel SagaraS - SagaraS merupakan buku ke-13 dari novel serial Bumi yang ditulis oleh Tere Liye, seorang penulis novel ternama yang namanya sudah bergaung di dalam negeri. Tere Liye adalah seorang penulis yang berbakat, yang mana selalu bisa memikat banyak orang dari berbagai kalangan, untuk setia membaca karya-karyanya.
CaraMembuat Resensi Buku dan Unsur/Kerangka Resensi Buku. meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit dan tebal buku. Mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, serta ukuran buku. Bagian ini mungkin tidak dinyatakan secara langsung, contohnya yang tampak pada teks ulasan film dan lagu.
Judulbuku: Ayat-Ayat Cinta Nama pengarang: Habiburrahman El Shirazy Tempat dan penerbit buku: Jakarta, Penerbit Republika Tahun Penerbitan: 2004 Tebal buku: 20,5x'13,5 cm A. Laskar Pelangi merupakan buku pertama dari Tetralogi Laskar Pelangi atau gabungan dari 4 karya berbeda, buku kedua Sang Pemimpi berikutnya Edensor dan Maryamah Karpov.
Soalhalaman 208-210. Setelah membaca kedua cuplikan resensi buku di atas, kemukakanlah karakteristik resensi berdasarkan isi resensi dengan mengikuti format berikut. soal halaman 210. Membandingkan karakteristik kedua teks. Teks 1. resensi agar menulis-mengarang bisa gampang. Judul : Agar Menulis-Mengarang Bisa Gampang.
Judul Bulan. Penulis: Tere Liye. Penerbit: Gramedia Pustaka Utama. Tahun terbit: 2015. Tebal buku: 400 hlm; 20 cm. ISBN: -2 . Sinopsis: Buku Bulan ini merupakan lanjutan dari buku Bumi karya Tere Liye. Masih sama seperti buku sebelumnya, di sini akan diceritakan petualangan Raib, Seli, dan Ali di Klan Matahari yang tidak kalah
Menentukantujuan resensi buku dibuat, akan dikirim kemana resensi tersebut. 3. Membuat judul resensi yang menarik perhatian pembaca. 4. Menuliskan identitas buku secara lengkap; judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan dan tebal halaman buku. 5. Membaca buku secara keseluruhan dan memahami isi buku secara cermat.
Bukuyang benar-benar menghibur saya dengan kisah Burlian, sekaligus seakan mengembalikan ingatan saya dengan masa anak-anak, yang saat kecil sampai dengan kelas 3/4 SD belum ada listrik, kemudian saya juga tinggal di kampung, dan sering bermain ke hutan, menemani nenek. Bukan main, saya suka sekali ceritan Si Anak Spesial ini.
revolusimelalui tokoh Hazil dan guru Isa. A. Resensi E. Novel ini termasuk novel serius yang B. Ikhtisar tidak cukup menghibur seperti dalam hal C. Rangkuman novel pop. D. Essai E. Kesimpulan 26.Judul, pengarang, penerbit, buku terbit, tebal buku merupakan unsur resensi. 22.Pernyataan berikut ini yang bukan A. Prolog merupakan unsur-unsur
TBgXSB. Contoh Resensi Buku – Pernahkah mengulas suatu karya tulisan dengan menggunakan cara meresensi buku? Sewaktu sekolah, kuliah atau seorang yang memiliki profesi seorang penulis, sastrawan pasti pernah melakukannya. Meresensi buku merupakan kegiatan menelaah suatu karya yang berbentuk sebuah isi cerita yang dituangkan ke dalam buku, novel, cerita pendek ataupun sebuah buku pengetahuan. Membuat resensi tidak bisa hanya semata-mata menilai saja, namun terdapat ketentuan yang harus dipatuhi ketika menulis sebuah resensi. Kenalkah kamu tentang resensi buku itu apa, taukah cara meresensi buku seperti? Penting banget kamu perlu mengenal lebih dalam seputar hal-hal tentang resensi mulai dari definisi, langkah-langkah membuat, manfaat, tujuan, hingga unsur resensi. Kami akan mengupas tuntas tentang resensi buku, simak terus ya! A. Pengertian Resensi BukuB. Tujuan Resensi BukuC. Unsur-unsur Resensi Buku1. Judul Resensi2. Identitas Buku3. Intisari Buku4. Biografi Pengarang5. Kelebihan dan Kekurangan Buku6. KesimpulanD. Manfaat Meresensi Sebuah BukuE. Langkah-langkah Resensi BukuF. Cara Menulis Resensi Buku1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan Diresensi2. Membaca Buku3. Menentukan Teknik yang Tepat untuk Menulis Resensi4. Menulis lengkap enam unsur-unsur resensi5. Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah DitulisG. Contoh Resensi Buku1. Contoh Resensi Buku Non-Fiksi2. Contoh Resensi Buku Fiksi3. Contoh Resensi Buku Pelajaran4. Contoh Resensi Buku Pengetahuan5. Contoh Resensi Buku NovelRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Bahasa IndonesiaMateri Terkait Kata resensi berasal dari kata “recensie” bahasa Belanda yang berarti membicarakan dan menilai/borderland en besproken. Sepadan dengan bahasa Belanda, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI makna resensi merupakan pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Berdasarkan kedua penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa resensi merupakan sebuah kegiatan menilai atau menimbang kembali. Oleh karena itu, resensi buku ialah memberikan tinjauan kritis atau penilaian terhadap kualitas suatu buku. Meresensi sebuah buku berarti merupakan aktivitas seseorang untuk menyampaikan gagasan secara tertulis dalam hal mengukur baik buruknya suatu buku. Hal-hal yang diukur dari satu buku tersebut meliputi isi, struktur penyajian, serta manfaatnya bagi pembaca. Bukan hanya buku saja, berbagai hal dapat kamu resensikan. Seperti pada buku The Art of Restaurant Review yang mengulas mengenai cara menjadi jurnalis boga yang baik dan membuat resensi sebuah restoran yang baik. B. Tujuan Resensi Buku 1. Membantu pembaca publik yang belum berkesempatan membaca buku yang diresensi, Meresensi suatu buku memberikan sekilas informasi terkait informasi isi dari buku berupa alur cerita secara singkat, terdiri dari berapa bab, jumlah halamannya dan lain sebagainya 2. Mengetahui kelemahan dan kelebihan buku yang diresensi Tanpa sadar juga kegiatan meresensi buku telah memberi penilaian terhadap suatu buku. Biasanya pembaca sebelum membaca suatu novel atau karya lainnya akan melihat reviewers terlebih dahulu agar tidak salah pilih, sama sepertinya hal juga ketika akan melihat film di bioskop para penonton senantiasa melihat rate nya ada di angka berapa jika rate nya tinggi, tak salah film yang akan dilihat pasti berkualitas. 3. Mengetahui latar belakang dan alasan buku tersebut diterbitkan, Mengetahui terlebih dahulu mengapa, dan alasannya suatu buku layak untuk diterbitkan dan dibaca oleh sekian banyak orang nantinya. 4. Mengetahui perbandingan buku-buku karya penulis lain yang sejenis Bisa juga lho dengan teknik ini, jadi tahu kelebihan dan kekurangan satu buku dengan yang lain memiliki karakter yang sejenis. 5. Bagi penulis buku, informasi sangat bermanfaat bagi kreatifitasnya Penulis karya buku yang sedang diulas dapat digunakan sebagai masukan berharga bagi proses kreatif kepenulisan selanjutnya. C. Unsur-unsur Resensi Buku Unsur-unsur yang perlu banget kamu resensi diantaranya 1. Judul Resensi Judul merupakan bagian pemikat sebagai daya tarik pada pandangan pertama bagi membaca. Bagian inilah yang bisa mencuri hati pembaca untuk mengenal suatu buku. Selain menggambarkan isi resensi secara garis besar, judul harus ditulis dengan menarik yang membuat pembaca ingin terus membaca hingga akhir kalimat bahkan sampai membuktikannya dengan membeli sendiri suatu buku yang usai diresensi. 2. Identitas Buku Identitas buku merupakan gambaran umum yang ada dari dalam buku yang berisi yakni judul buku, nama pengarang, tahun terbit dan tahun cetaknya, ketebalan buku, nomor edisi buku, penerbit, harga buku bila perlu sampai ukuran buku. 3. Intisari Buku Pada bagian ini yang dibahas adalah sinopsis. Saat menulisnya, tidak perlu memperhatikan kronologi cerita. Kamu bisa menulis sinopsis secara bebas. Perlu banget dengan merangkai sebuah sinopsis yang memancing rasa ketertarikan pembaca tanpa perlu menulis secara lengkap isi dari buku sehingga dengan tulisanmu membuat pembaca terbius dan membaca buku aslinya. 4. Biografi Pengarang Unsur berikutnya membicarakan tentang pengarang atau penulis buku. Bagian ini biasanya ditulis secara ringkas. Di dalamnya terdapat kehidupan si penulis mulai dari latar belakang, keahlian, sampai karya-karyanya. Ketika sedang menulis biografi pengarang merupakan unsur yang esensial di dalam resensi karena track record, citra seorang penulis yang namanya banyak dikenal akan memunculkan rasa penasaran pembaca. Di samping itu, pembaca mempunyai gambaran mengenai kisah dan karir penulis selama ini dan penghargaan maupun prestasi selama ia berkarir. Bagian ini menjadi salah satu poin petunjuk pembaca untuk menentukan suatu buku. 5. Kelebihan dan Kekurangan Buku Unsur vital yang harus ada selanjutnya adalah pandangan terhadap sebuah buku serta isi didalamnya. Umumnya berisi penilaian kelebihan dan kekurangan buku. Bagian inilah yang berisi pendapat terhadap buku yang diulas. Bagian ini pula yang dilihat kembali secara seksama oleh pembaca untuk memastikan apakah buku tersebut layak dibaca atau tidak, apakah sesuai dengan yang dicari atau tidak. 6. Kesimpulan Bagian unsur terakhir yakni pada penulisan sebuah kesimpulan. Kamu dapat menulis opini tentang buku. Isinya bisa berupa kritikan dan masukan yang ditujukan kepada penulis buku. Kamu tidak bisa memberikan rekomendasi kepada pembaca. Wah, sudah pada tahu nih apa-apa saja yang perlu ada saat meresensi buku, lalu apa saja manfaat menulis resensi buku? Seorang yang menggeluti di bidang ini ada julukannya yakni “resensator”. Baca juga [Mudah] Cara Menemukan Gagasan Pokok dan Pendukung D. Manfaat Meresensi Sebuah Buku Inilah beberapa manfaat menulis resensi buku yang perlu kamu tahu Mengasah penalaran kita untuk terus berkembang Memahami secara mendalam isi buku yang diresensi Mendapat pemasukkan jika resensi yang dipajang di media massa baik cetak maupun online Dikenal dan direkrut untuk terus meresensi buku oleh penerbit buku jika kiat berlatih dan produktif membuat resensi buku Mendapat pengalaman dan pengetahuan baru dari sekian banyak buku-buku yang telah diresensi Mendapat mitra kerja yang akan bertambah luas dan banyak. Jadi, tak perlu ragu nih untuk meresensi sebuah buku karena banyak manfaat bagi pembaca, penulis, dan pengarang buku. Tapi, belum pada tahu ya langkah demi langkah agar kamu yakin untuk menulis resensi buku? Tenang saja, setelah akan dijelaskan secara urut langkah-langkah membuat resensi buku. E. Langkah-langkah Resensi Buku Berikut ini langkah-langkahnya, jangan sampai terlewat ya! Ada enam langkah sederhana meresensi sebuah buku yang juga bisa kamu gunakan ketika akan menyampaikan resensi terhadap karya yang bukan hanya buku saja… Upss, ada baiknya sebelum mendengar semua tahapannya, kamu harus mengenal dia lebih dekat, eh … buku Memahami atau menangkap isi dan tujuan si pengarang buku dengan karya yang dibuatnya, Memiliki arah dalam membuat resensi buku, jadi kamu harus tahu kepada siapa resensi itu untuk dibaca Mengenal atau mengetahui selera dari segala usia pembaca dan tingkat pemahaman dari para pembaca Menguasai segala ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu sebagai tolok ukur ketika menuturkan keunggulan dan kelemahan buku, dan Menjadi pengamat buku sekaligus rajin membaca buku apapun itu karena sudah banyak fasilitator atau penyedia layanan baca buku online seperti Perpus yang dikelola oleh Gramedia untuk membuka jendela ruang pintu ilmu. Sudah mantap kenal dekat nih dengan buku yang akan diresensi? Jika sudah, ini lho cara membuat resensi buku. F. Cara Menulis Resensi Buku Jadi saat menulis resensi maka kamu menyertakan terhadap enam unsur di atas. Unsur-unsur tersebut harus ada dalam tulisan resensi. Setelah, merinci dan mengetahui unsur-unsur resensi, ulasan berikutnya adalah cara membuat resensi buku. Lalu, apa langkah-langkahnya? 1. Menentukan Pilihan Buku yang Akan Diresensi Menentukan pilihan buku mana yang akan diresensi. Apakah buku tersebut bergenre fiksi atau non-fiksi, pelajaran, pengetahuan atau sebuah novel? Menulis resensi buku pada dasarnya sama. Hanya saja tetap memiliki sedikit perbedaan terutama sisi kronologis cerita. Adapun yang perlu kamu perhatikan terhadap beberapa poin ketika memutus buku yang akan diresensi. Buku tersebut harus memenuhi parameter berupa isinya tentang persoalan aktual, kualitas buku yang bagus, belum pernah diresensi, dan terbitan baru. 2. Membaca Buku Tentunya membaca buku sebelum menulis resensi, karena dengan tidak membaca isinya secara gamblang, kamu tidak tahu isi, tujuan, makna dan pesan yang terdapat di dalam buku sebagai suara hati pengarang buku dengan nyata. Ketika sedang membaca buku jangan lupa untuk menandai poin-poin penting yang akan dimuat sebagai salah satu bahan untuk menulis resensi. Proses membaca buku nantinya kamu akan merasakan sendiri bagaimana pengarang menceritakan kisah-kisah yang tertuang dengan mendapat feeling dan emosi saat memahami alur ceritanya, serta mendapatkan hikmah yang tersirat dan informasi sehingga kamu mendapatkan ide-ide dan kerangka untuk mengulas buku tersebut. Selain itu, kamu dapat menentukan sisi yang menarik dari buku tersebut yang bisa diangkat ke dalam ulasan yang perlu banget kamu bahas untuk diketahui pembaca dan pengarang juga akan mengetahui bagian kesenangan dari penikmat karya yang ditulisnya dengan cara memilih bagian/isi dari buku tersebut yang di-highlight dalam resensi. 3. Menentukan Teknik yang Tepat untuk Menulis Resensi Saran penting nih untuk memilih tepat teknik menulis resensi yang akan digunakan. Ada beragam teknik menulis resensi yakni Teknik Cutting dan Glueing, Teknik Focusing, dan Teknik Comparing. Teknik Cutting dan Glueing teknik menulis resensi dengan merekatkan bagian-bagian tulisan. Semua bagian tersebut isinya ada materi yang menarik perhatian, yang terdapat di dalam buku yang hendak kita resensi, serta mencerminkan gagasan-gagasan inti si penulis buku Teknis Focusing teknik menulis resensi dengan memusatkan perhatian kepada satu aspek tertentu yang disajikan dalam objek resensi bisa fokus kepada si pengarang, tokoh-tokoh ataupun alur ceritanya Teknik Comparing teknik menulis dengan membandingkan atas hal-hal yang terdapat dalam objek resensi dengan sumber lain yang membahas topik sama. 4. Menulis lengkap enam unsur-unsur resensi Pada tahap ini, kamu wajib banget tidak melupakan bagian penting yang ada di dalam unsur-unsur resensi. Setelah mendapatkan cerita yang akan diangkat dalam resensi maka kamu harus menentukan judul resensi, menulis identitas buku, membuat intisari, memberikan penilaian berisi kelebihan dan kekurangan, dan menutup resensi dengan opini serta rekomendasimu bila dibutuhkan. 5. Mengecek Kembali Semua Resensi yang Telah Ditulis Setelah selesai menulis resensi, maka tak ayalnya untuk mengoreksi tulisan mu dengan cara membaca ulang, memeriksa apakah ada typo, kesalahan terhadap struktur penulisan, data yang belum lengkap, dan sebagainya. Cara ini digunakan agar tulisan resensi tersebut menjadi epik dan indah sehingga pembaca pun tetap setia membacanya sampai akhir, nyaman, dan mudah menangkap isi resensi nya. G. Contoh Resensi Buku Setelah ini, ada lima contoh meresensi sebuah buku bergenre non fiksi, fiksi, pengetahuan, pelajaran dan novel. 1. Contoh Resensi Buku Non-Fiksi Identitas Buku Judul buku Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat Pengarang Mark Manson Penerbit Gramedia Widiasarana Indonesia Tanggal Terbit 20 Februari 2005 ISBN 9786024526986 Tebal halaman 256 halaman Lebar cm Panjang cm Sinopsis Buku “Apapun masalahnya, konsepnya sama selesaikan masalah, lalu berbahagialah. Sayangnya bagi banyak orang, rasanya hidup tidak sesederhana itu. Itu karena mereka menghadapi masalah dengan paling tidak satu dari dua cara berikut penyangkalan atau mentalitas korban” hal 37 Isi Resensi Buku ini menceritakan seorang Charles Bukowski seorang pecandu alkohol senang bermain perempuan,penjudi kronis,kasar, kikir,dan tukang bercita-cita menjadi seorang penulis. Karya Bukowski selalu ditolak oleh hampir setiap majalah, tetapi hal tersebut tidak membuatnya menyerah ia tetap menulis dan membuat puisi. Sehingga dengan pengalamannya ia memiliki sikap bodo amat Dalam bukunya yang berisi makna cuek yang bukan berarti tidak peduli terhadap apapun, Charles Bukowski gambaran sederhana untuk mengarahkan kembali ekspektasi hidup dalam memilih apa yang penting karena pada intinya hidup hanyalah rentetan masalah yang tidak ada ujungnya. Kelebihan Buku Melalui karakter tokoh Charles Bukowski yang kuat dan gigih, kita mendapat makna tersendiri untuk bersikap cuek, dan tetap bahagia menatap masalah yang sedang dialami Kekurangan Buku Meskipun judulnya seolah memberi kesan tentang kiat-kiat cuek, tapi ternyata tidak cuek disini menggambarkan seorang pejuang yang meraih impian dengan segala rintangan. 2. Contoh Resensi Buku Fiksi Identitas Buku Judul buku Rapijali Pengarang Dee Lestari Penerbit Bentang Pustaka Tanggal Terbit 24 Februari 2021 ISBN 9786022917724 Tebal halaman 368 halaman Lebar cm Panjang cm Berat kg Sinopsis Buku Ping merasa telah memiliki segala yang ia butuhkan. Dunianya yang damai di Pantai Batu Karas, rumahnya yang penuh alat musik di tepi Sungai Cijulang, seorang sahabat terbaik, serta kakek yang menyayanginya. Namun, diam-diam Ping menyimpan kegelisahan tentang masa depannya yang buram. Bakat musiknya yang istimewa tidak memiliki wadah, dan ia tidak berani Ping jungkir balik ketika ia harus pindah ke Jakarta dan tinggal bersama keluarga calon gubernur. Ping mesti menghadapi sekolah baru, kawan-kawan baru, dan tantangan baru. Mungkinkah ia menemukan apa yang hilang selama ini? Dan apakah Ping siap dengan yang ia temukan, bahwa hidupnya ternyata tidak sesederhana yang ia duga. Isi Resensi Buku Isi dari cerita Rapijali berlatar belakang seorang anak yang sedang menikmati pengalaman baru untuk mengikuti tren kekinian seperti mempunyai media sosial, smartphone, mengikuti ajang pencarian bakat. Kita akan berkenalan lebih jauh dengan dunia Ping. Ada Oding sahabatnya sejak kecil, yang jago surfing, Mang Acep Mulyana dan Bu Lilis Sudrajat –orangtua Oding- serta beberapa rekan satu band Kakeknya. Pengarang membuat alur tentang Ping yang berbeda, agar lebih relevan dengan sekarang. Itu semua tentunya tidak tersirat dalam naskah aslinya yang berlatar tahun ’90-an. Kelebihan Buku Kabarnya buku ini akan ada seri lanjutannya, kisah yang tertuang cukup menarik sebagai hiburan untuk anak muda yang doyan dengan dunia musisi Kelemahan Buku Konflik yang diceritakan sangatlah halus 3. Contoh Resensi Buku Pelajaran Identitas Buku Judul buku Biologi untuk SMA & MA Kelas XII Pengarang Dra. Irnaningtyas Penerbit Erlangga Tanggal Terbit 24 Februari 2018 ISBN 9786022987741 Tebal halaman 406 halaman Lebar cm Panjang cm Berat kg Sinopsis Buku Tidak ada karena merupakan buku kumpulan soal-soal Isi Resensi Buku ini dibuat oleh Tim Tentor Master diperuntukan untuk anak SMA kelas XIII sebagai buku pelajaran atau sumber referensi bacaan mengenai materi-materi Biologi. Buku ini juga dilengkapi oleh gambar, latihan soal dan bahan diskusi bersama siswa dan guru. Di mana buku ini menempatkan peserta didik sebagai subjek yang melakukan kegiatan belajar mandiri maupun bersama tutor untuk membahas materi-materi biologi yang ada. Penyajian dalam buku ini berusaha untuk melatih kegiatan kognitif dalam membaca sebuah buku dengan kebiasaan terhadap gambaran beberapa soal-soal yang akan digunakan untuk menguatkan daya ingat siswa, berdiskusi juga bisa memahami terkait semua yang di dalam buku biologi tersebut. Kelebihan Buku Beragam materi Biologi untuk kelas SMA XII yang telah dipilih penulis dengan menggunakan bahasa yang sederhana, tak lain untuk memudahkan siswa dalam belajar secara mandiri. Selain itu, terdapat beberapa soal dan kegiatan bersama yang dilakukan secara bersama untuk melatih siswa dalam kelompok agar terbiasa berdiskusi berani untuk mengungkapkan pendapat atau jawaban dari soal yang ada dan dapat menyelesaikan persoalan baru di mata pelajaran khususnya biologi. Kelemahan Buku Terdapat kata ilmiah yang mungkin belum pernah didengar oleh siswa, sehingga dalam memakainya diperlukan kamus biologi sebagai pendamping belajar mandiri agar dapat memahami dengan benar kata-kata ilmiah yang ditulis. Oleh karena itu, siswa dituntut untuk berpikir kreatif dalam menyelesaikan persoalan baru bila perlu belajar kelompok dengan temannya ataupun dengan gurunya. 4. Contoh Resensi Buku Pengetahuan Identitas Buku Judul buku Why? Camera – Kamera Pengarang Yearimdang Penerbit Elex Media Komputindo Tanggal Terbit 13 Januari 2021 ISBN 9786230022197 Tebal halaman halaman Lebar cm Panjang cm Berat kg Sinopsis Buku Buku ini menceritakan tentang kamera yang dituangkan ke dalam bentuk komik untuk menyampaikan informasi mengenai perkembangan penggunaan kamera yang tidak hanya digunakan untuk memotret pemandangan indah, bisa dipakai juga mengambil gambar dengan sensor tiga dimensi dan realitas virtual yang memberikan rasa yang sangat nyata Resensi Buku Buku Why? Camera – Kamera, salah satu buku yang dikemas Yaerimdang secara simple dan jelas melalui tokoh yang berbentuk komik. Buku ini berisi sejarah perkembangan kamera hingga kamera menjadi alat yang digunakan untuk memotret sebuah objek yang bisa diaplikasikan ke belum virtual reality. Belajar pengetahuan umum dibutuhkan di abad ke-20 ini. Arus informasi semakin mudah diakses dan berkembang sedemikian cepatnya, membuat kita harus belajar dengan cepat. Belum lagi ilmu pengetahuan yang terus berkembang dan meningkat. Buku ini menawarkan konsep belajar cepat tanpa membuat pembacanya merasa kebosanan. Oleh karena itu, buku ini akan memberikan foto, gambar tiga dimensi dan realitas virtual yang memberikan rasa yang sangat nyata, hingga sebagai sensor untuk kecerdasan buatan. Melalui buku ini, mari kita cari tahu dunia di balik kamera yang luar biasa. Kelebihan Buku Buku ini sangat informatif untuk segala usia. Penulis membuat buku ke dalam bentuk komik yang tentunya tidak akan membuat jenuh pembaca. Bahasa yang digunakan juga mudah dimengerti oleh awam, bisa juga dijadikan referensi. Kelemahan Buku Buku ini dibuat secara ringkas, padat dan lengkap sehingga isinya berupa informasi penting. Tidak ada terlalu banyak memaparkan tentang kamera secara historis yang ditulis secara panjang. 5. Contoh Resensi Buku Novel Identitas Buku Judul buku Wingit Pengarang Sara Wijayanto Penerbit Elex Media Komputindo Tanggal Terbit 16 Desember 2020 ISBN 9786230021831 Tebal halaman halaman Lebar cm Panjang cm Berat kg Sinopsis Penelusuran sebuah kompleks perumahan tua terbengkalai di daerah Jakarta Timur malam itu awalnya berjalan menyenangkan. Sebelum masuk ke area kompleks, saya bersama Wisnu, Fadi, dan Demian membuka vlog dengan gimmick seru untuk mencairkan suasana. Namun, saat tiba di sebuah lokasi rumah tingkat yang dikelilingi pepohonan dan semak, saya melihat semakin banyak makhluk tak kasatmata yang membuat saya terkejut. Tidak jauh dari situ, saya merasakan kehadiran satu sosok hantu yang ingin berkomunikasi dengan saya. Hantu tersebut ternyata berwujud seorang anak kecil laki-laki. Fadi mengambil alih penelusuran saat makhluk tersebut berkomunikasi dengan saya. Selanjutnya, kami menyebut hantu anak kecil tersebut dengan nama Adik. Ia memiliki kebiasaan mengangkat kaki kanannya lalu menggesekkan tulang kering kaki kanannya ke betis kaki kiri seperti merasakan gatal. Ternyata, Adik tidak sendirian. Ia bersama dengan seorang kuntilanak yang ia panggil Tante. Adik bahkan menunjukkan di mana lokasi Tante berada, tepatnya di sebuah pohon. Inilah penelusuran kisah Adik dan Tante Kun…. Resensi Buku Novel bertema Horor menceritakan tentang pengalaman Sara Wijayanto selama penelusurannya di tempat yang sudah lama tidak dihuni oleh penghuni dan di dalamnya menyimpan kisah misteri, dianggap “angker” atau berpenghuni makhluk tak kasat mata. Kisah yang dituangkan dalam novel wingit berisi perjalanan hidup si sosok yang mendiami suatu bangunan kosong, sudah lama ditinggal pergi sang pemilik rumah atau bangunan, Salah satu sosok yang diceritakan ialah Siti mencoba bercerita lewat Sara, kisah semasa ia hidup. Siti mengungkapkan keinginannya untuk menjadi wanita berprofesi sebagai wanita pada umumnya, tidak pernah bermimpi bekerja sebagai wanita penghibur. Siti tidak bisa memilih jalan karirnya karena lingkungan yang membawanya harus menjalani hidup dalam sisi gelap. Kelebihan Buku Novel Wingit mengangkat cerita tentang sosok-sosok tak kasat mata yang ada pada setiap bangunan, tujuan Sara menuliskan kisahnya dalam menelusuri sebuah lokasi dalam bentuk buku, tak lain untuk memperkenalkan sosok yang dulunya pernah hidup dengan segala kisah manis pahitnya hidup kepada kita yang masih diberi umur panjang agar tidak menyesal seperti sosok-sosok yang dikisahkan Sara di dalam bukunya. Kelemahan Buku Kita akan mendapatkan rasa takut karena terdapat gambar makhluk astral yang tidak bisa dilihat secara kasat mata dan tidak semua makhluk astral itu jahil kepada manusia yang masih hidup. Buku ini juga menceritakan kisah hidup seseorang yang sudah tidak ada dan sosoknya telah diserupai oleh jin yang bersifat tahayul, oleh karena itu tidak semua orang percaya dan peduli dengan adanya sosok tak kasat mata. Referensi Haryanto. 2008. Membuat Resensi. SemarangSindur Press. Kuncoro, Mudrajad. 2008. Mahir Menulis Kiat Jitu Menulis Artikel, Kolom, dan Resensi Buku. JakartaErlangga Rekomendasi Buku & Artikel Terkait ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
Daftar Isi Tujuan Resensi Buku Unsur-unsur Resensi Buku 1. Judul Resensi 2. Identitas Buku 3. Pendahuluan 4. Isi Resensi 5. Penutup Cara membuat Resensi Buku Contoh Resensi Buku 1. Contoh Resensi Buku Non Fiksi 2. Contoh Resensi Buku Novel Sinopsis Penilaian Kesimpulan Jakarta - Resensi adalah suatu penilaian terhadap sebuah karya seni seperti buku atau novel. Menulis resensi berarti menghargai tulisan atau menilai karya orang lain dengan memberikan komentar objektif berdasarkan kualitas karya resensi buku biasanya terdiri dari kelebihan, kekurangan, dan informasi yang diperoleh dari buku untuk disampaikan ke masyarakat dan lebih memahaminya, simak penjelasan mengenai contoh resensi buku beserta unsur, tujuan, dan cara menulisnya berikut buku Kiat Mudah Menulis Resensi oleh Elisa Permata Sari, dkk., berikut adalah tujuan penulisan resensi pemahaman dan informasi secara komprehensif tentang isi bukuMengajak pembaca untuk mendiskusikan dan memikirkan masalah yang diangkat dalam buku tersebutMemberikan pertimbangan kepada pembaca bahwa buku itu layak atau tidak layak untuk dibacaMemberikan jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan dari pembaca ketika buku tersebut diterbitkanMemaparkan pendapat mengenai sebuah buku melalui sebuah pertimbangan atau penilaian dengan kriteria yang jelasUnsur-unsur Resensi BukuDikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Sutji Harijanti, beberapa hal yang dapat diulas dari sebuah karya adalah kualitas bahasa, isi, penampilan, unsur-unsur, dan manfaat bagi adalah unsur-unsur yang harus ada dalam menulis sebuah resensi Judul ResensiJudul resensi harus sesuai dan mewakili keseluruhan isi resensi yang akan kamu Identitas BukuIdentitas buku adalah semua informasi mengenai sebuah buku, seperti judul, jenis buku fiksi dan non-fiksi, nama penulis/pengarang, penerbit, tahun terbit, cetakan ke-, tebal halaman, dan ukuran PendahuluanPendahuluan alias pembuka merupakan bagian yang memuat tema maupun deskripsi singkat mengenai suatu buku. Bagian ini adalah landasan berpikir dari Isi ResensiIsi resensi meliputi sinopsis, ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya, keunggulan buku, kelemahan buku, tinjauan bahasa, dan kesalahan PenutupPenutup resensi merupakan sebuah simpulan. Bagian ini peresensi akan mengemukakan hal-hal maupun nilai penting yang diperolehnya terhadap suatu karya kepada para membuat Resensi BukuBerikut adalah beberapa cara dan langkah-langkah dalam menulis resensi identitas buku yang meliputi tema, profil penerbit, profil pengarang, bidang kajian atau genre yang dibahasBacalah buku secara menyeluruh dan telitiMenandai bagian isi buku yang memerlukan perhatian khusus dan menarik untuk diulasMulailah menulis intisari atau sinopsis dalam buku yang kamu bacaTentukan penilaian terhadap isi buku secara menyeluruh sesuai dengan kualitas buku tersebutContoh Resensi BukuDikutip dari berbagai sumber, berikut adalah contoh resensi buku yang bisa jadi referensi untuk Contoh Resensi Buku Non FiksiMengutip buku Membina Kompetensi Berbahasa dan bersastra Indonesia oleh Tika Hatikah, dkk., berikut ini adalah contoh resensi buku non Seorang "Yogi Buku"oleh A. Ferry T. IndratnoJudul Buku Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi SatuPenulis P. SwantoroPenerbit Kepustakaan Populer GramediaCetakan 1Tahun Terbit 2002Jumlah Halaman XXV + 435 halamanBagi Polycarpus Swantoro yang ahli sejarah dan jurnalis senior, membaca buku seolah-olah seperti berolah yoga. Sebagaimana empu keris yang bekerja dalam waktu yang lama, dengan laku batin yang khusuk, tenaga yang prima dan teknik yang tinggi untuk menempa-lipat bahan yang bobotnya puluhan kilogram menjadi keris yang siap jadi dengan bobot hanya puluhan atau ratusan gram, begitulah yang telah dilakukan P. P. Swantoro tidak melakukan pekerjaan menempa besi, tetapi membaca buku. Tentu saja ada ribuan judul buku yang sudah dibaca Pak Swan, tetapi dalam bukunya yang berjudul Dari Buku ke Buku, Sambung Menyambung Menjadi Satu ini "hanya" 200 judul buku yang ia "kisahkan" dengan cara yang menawan sehingga ia bagaikan seorang kakek yang baru pulang dari perkelanaan di negeri perantauan yang jauh, kemudian menceritakan pengalamannya kepada anak seorang pengelana di dunia buku,tidaklah mengherankan jika buku-buku yang ia kisahkan merupakan buku-buku babon yang tua dan cukup langka, misalnya The History of Java karya Thomas S. Raffles yang terbit tahun 1817, Inleiding tot de Hindoe-Javaanche Kunst karya Krom yang terbit tahun 1919, atau De Ijombok Kxpedie karya W Cool yang terbit tahun di sana-sini, untuk keperluan pendukung data, Pak Swan juga menggunakan cukup banyak sumber sekunder, suatu hal yang sebenarnya bisa agak mengganggu. Ketika membahas topik tentang PKI, misalnya, Pak Swan sebenarnya perlu menggunakan sumber yang lebih yang diangkat pun beraneka ragam, mulai cerita tentang lambang-lambang kota di Indonesia, cerita tentang penulis pertama buku komunis di Indonesia, cerita Pak Poerwa, cerita tentang meletusnya Gunung Merapi, cerita tentang para orientalis dan sarjana Indonesia, romantika para pendiri bangsa, serta ditutup dengan khayalan Pak Swan agar para pemimpin dan intelektual masa kini dapat beryogi. Bagi para pembaca "pemula", tema yang tumpang-tindih tanpa sistematika yang jelas ini bisa jadi cukup membicarakan suatu bab, Pak Swan sering meloncat-loncat kian kemari. Kata demi kata mengalir tanpa jelas muaranya. Misalnya, ketika membicarakan tentang Teeuw, Yogi Sastra, Yogi Keris, Yogi Ilmu, pembaca benar-benar dituntut cermat untuk menginterpretasikan benang merah ide tulisan-tulisan ini. Namun, jika kita bersabar untuk menikmati buku ini sampai habis, tentu kita dapat menemukan keseluruhan ide Pak Swan dan kebingungan yang muncul di bab demi bab akan Pak Swan ini bisa mengingatkan kita pada tiga jilid buku Nusa Jawa Silang Budaya karya Denys Lombard. Tulisan Lombard juga mengabaikan kronologi waktu sebagaimana dipersyaratkan dalam penulisan sejarah kecurigaan bahwa buku Pak Swan menggunakan pola yang sama dengan buku Denys Lombard tidak terbukti mengingat dalam menulis buku ini Pak Swan lebih mengandalkan memorinya," seperti pengakuan Pak Swan sendiri dalam pengantar. Karena mengandalkan memori, tentu saja tulisan yang dihasilkannya menggunakan pola penceritaan ini lebih merupakan buku sejarah walaupun temanya beraneka ragam. Pembaca yang baru akan masuk ke wacana sejarah Indonesia, akan sangat terbantu dengan membaca buku ini terlebih dahulu. Demikian pula para mahasiswa jurusan ini sebenarnya akan lebih sempurna jika penulisnya, di samping membicarakan cara pandang para orientalis Barat, juga memberikan contoh buku-buku yang memuat cara pandang Timur. Sekadar contoh, dijelaskan tentang sebutan "Timur Tengah" untuk wilayah negara di jazirah orang Indonesia tidak menyebutnya sebagai "Barat Dekat", misalnya? Bukankah sebutan "Timur Tengah" adalah sebutan orang Barat yang melihat jazirah Arab dari sudut pandang wilayahnya? Pandangan seperti ini sangat diperlukan bagi para mahasiswa sejarah di Indonesia yang tampaknya semakin kesulitan membaca buku-buku sumber itu, demi keperluan studi para mahasiswa sejarah, akan sangat menggembirakan jika Pak Swan menceritakan juga buku Orientalism karya Edward W. Said yang terbit tahun 1979, juga buku yang berisi sikap kita terhadap tradisi Barat yang berjudul Oksidentalisme karya Hassan Hanafi yang diterbitkan Paramadina, Jakarta, tahun lain yang belum dibahas secara lengkap oleh Pak Swan sebagai seorang ahli sejarah dan pemerhati kebudayaan Jawa adalah tentang historiografi Jawa. Prof. C,C Berg memang sempat dimunculkan dalam bagian Babad Kitab Dongeng? Namun, sayang sekali, karya Berg yang berjudul Oavaanche Geschiedschrijving, yang terbit di Amsterdam tahun 1938, tidak dimunculkan sehingga gambaran mengenai penulisan sejarah di Pulau Jawa menjadi agak dari berbagai ketidaksempurnaannya, harus diakui bahwa buku pertama seorang "yogi buku" ini merupakan karya yang memikat. Bahkan, cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya Contoh Resensi Buku NovelBerikut adalah contoh hasil resensi Filosofi KopiPenulis Dewi "Dee" LestariPenerbit Trudee Books & GagasMediaTahun Terbit 2006Halaman xi, 134 halaman ÂJumlah Halaman 134 HalamanSinopsisCerita utama dalam buku Filosofi Kopi bercerita tentang Ben dan Jody. Ben merupakan seorang barista, yang handal dalam meramu maupun meracik kopi. Ben dan Jody mendirikan suatu kedai kopi yang disebut 'Filosofi Kopi Temukan Diri Anda di Sini.'Ben telah memberikan sebuah gambaran singkat mengenai filosofi kopi, dari setiap ramuan kopi yang disuguhkan di kedai tersebut. Kedai menjadi sangat ramai yang penuh dengan hari, seorang ada pria kaya menantang Ben untuk membuat sebuah ramuan kopi, yang apabila kopi itu diminum akan membuat kita menahan napas karena saking takjubnya, hingga dapat berkata "hidup ini sempurna".Kemudian, Ben pun berhasil membuatnya dengan ramuan kopi yang disebut Ben's Perfecto. Ramuan tersebut telah menjadi minuman terenak, hingga pada suatu saat ada seorang pria datang dan mengatakan bahwa rasa kopi tersebut hanya "lumayan enak", dibandingkan kopi yang pernah dicicipinya di suatu lokasi di Jawa dan Jody yang penasaran, kemudian langsung menuju lokasi tersebut. Sampai akhirnya mereka menemukan secangkir kopi tiwus, yang disuguhkan oleh pemilik warung gubuk di daerah tersebut. Ben dan Jody mencoba meminum kopi tersebut, tanpa berbicara sedikitpun. Kopi tersebut memiliki rasa yang sempurna dengan cerita serta filosofi yang menarik. Ben yang merasa gagal, lalu kembali ke Jakarta dengan putus mencari tahu cara menghibur temannya, Jody kembali menemui pemilik warung yang ada di Jawa Tengah tersebut. Sepulangnya dari sana, Jody pun menghidangkan Ben segelas kopi tiwus dengan sebuah kartu bertuliskan "Kopi yang anda minum hari ini adalah kopi tiwus, walau tak ada yang sempurna, hidup ini indah begini adanya".Akhirnya Ben pun sadar, bahwa dia selama ini mengambil jalan hidup yang salah, dan menyadari bahwa hidup ini tidak ada yang sempurna. Dengan demikian, Ben kembali melanjutkan perjuangan serta hobinya di kedai filosofi Dapat memberikan pesan moral yang penuh makna. Seperti pengaruh positif dari sesuatu yang penuh Kekurangan dari novel ini adalah terdapat beberapa bagian yang menimbulkan kesan monoton, walaupun buku ini berisi kumpulan ini sebaiknya dibaca untuk usia SMA ke atas, karena dalam buku ini banyak memberikan pelajaran pesan moral, serta pengaruh penjelasan mengenai contoh resensi buku beserta tujuan, unsur, dan cara menulisnya. Bagaimana detikers, tertarik untuk membuatnya? Simak Video "Beredar Video soal Dugaan Pembocoran Dokumen KPK yang Libatkan Firli" [GambasVideo 20detik] inf/inf
Resensi buku adalah sebuah tulisan yang berisi tentang ulasan suatu buku. Kata resensi sendiri berasal dari bahasa Latin, yaitu recensere yang artinya “melihat kembali”, “menimbang”, atau “menilai”. Dalam kiriman berikut akan kami sampaikan mengenai cara menulis dan contoh resensi buku. A. Unsur-unsur Resensi 1. Judul Resensi Buku Judul semestinya harus mempunyai kesinambungan dengan isi resensi. Selain itu, judul yang menarik juga akan memberikan nilai lebih tersendiri. 2. Data Buku Data buku biasanya disusun sebagai berikut. a. Judul buku b. Pengarang c. Penerbit d. Tahun terbit beserta cetakannya e. Dimensi buku f. Harga buku 3. Pembukaan Resensi lead 4. Isi Resensi Buku Bagian ini berisi tentang sinopsis, yaitu ulasan singkat buku dengan kutipan singkat dan keunggulan serta kelemahan buku, rumusan kerangka buku dan bahasa yang digunakan. 5. Penutup Resensi Buku B. Struktur teks resensi 1. Identitas dalam resensi buku mencakup judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal halaman, dan ukuran buku. Bagian ini mungkin saja tidak dinyatakan secara langsung, seperti yang tampak pada teks ulasan film dan lagu. 2. Orientasi. Bagian ini biasanya terletak di paragraf pertama, yakni penjelasan tentang kelebihan buku seperti penghargaan yang pernah didapatkan oleh buku yang diresensi. 3. Sinopsis, berupa ringkasan yang menggambarkan pemahaman penulis terhadap isi novel. 4. Analisis, berupa paparan tentang keberadaan unsur-unsur cerita, seperti tema, penokohan, dan alur. 5. Evaluasi, berupa paparan tentang kelebihan dan kekurangan suatu karya. C. Jenis-Jenis Resensi Resensi dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu 1. Resensi informatif Resensi informatif adalah resensi yang disampaikan dengan singkat dan umum dari keseluruhan isi buku. 2. Resensi deskriptif Resensi deskriptif adalah resensi yang membahas secara detail pada setiap bagian atau babnya. 3. Resensi kritis Resensi kritis merupakan sebuah resensi yang mengulas detail buku menggunakan metodologi ilmu pengetahuan tertentu. Isi dari resensi kritis biasanya objektif dan kritis dalam menilai isi buku. Langkah-langkah/cara meresensi buku 1. Menentukan Buku yang Akan Diresensi Cara yang pertama adalah, Anda pertimbangkan buku apa yang akan Anda resensi. Termasuk ke jenis atau genre apakah buku yang akan Anda resensi. Apakah termasuk karya fiksi seperti novel, antologi cerpen, antologi puisi, roman. Ataukah buku yang kita resensi termasuk ke jenis karya nonfiksi seperti sejarah, ilmu pengetahuan atau biografi tokoh. Seseorang yang meresensi buku harus mengetahui masuk ke dalam jenis apa buku yang ia resensi. 2. Membaca Buku yang Akan Diresensi Nah, pada tahap ini kalian bisa membaca semua atau dengan teknik membaca cepat, sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Pokoknya kamu bisa mengambil intisari dari buku tersebut. 3. Mencatat Data atau Informasi Buku yang Akan Diresensi Catatlah data dan informasi dari buku yang akan Anda resensi. Data informasi yang harus Anda tulis dalam sebuah resensi buku adalah Judul Buku Pengarang Penerbit Cetakan Tebal buku Harga buku 4. Menuliskan Poin-poin Penting dalam Buku Langkah yang dirasa cukup sulit adalah ketika sampai pada menulis isi resensi buku. Tulislah poin-poin yang penting menurut Anda. Catat pula kutipan yang dirasa mengesankan, jangan lupa tandai halaman. Tulis kembali gagasan yang dianggap penting ke dalam karangan singkat yang memiliki satu kesatuan yang integral. 5. Menuliskan Isi Resensi Selanjutnya adalah menulis isi resensi, pada cara ini adalah bagaimana Anda memberikan komentar dan pandangan terhadap buku yang Anda resensi. Langkah-langkah dalam menuliskan isi resensi adalah • Membuat informasi umum tentang buku yang Anda resensi. • Membuat judul resensi buku. • Membuat ringkasan buku secara garis besar. • Memberikan penilaian terhadap buku yang Anda resensi. • Menonjolkan sisi lain dari buku yang Anda resensi. • Mengulas manfaat membaca buku tersebut bagi pembaca. • Menuliskan kekurangan dan kelebihan yang ada pada buku tersebut. • Penilaian dari segi kelengkapan karya, EYD dan sistematika resensi. 6. Menulis Kesimpulan Cara yang terakhir adalah ungkapkan apa yang Anda peroleh dari buku yang Anda resensi. Beri saran kepada pembaca mengapa mereka harus membaca buku yang Anda resensi dan apa ruginya jika mereka tidak membaca. Model-Model Resensi Buku Dahlan dan Sasa, 2011 33-54 Model Rangkuman Ini jenis resensi yang umum kita temukan, khususnya resensi yang dikerjakan oleh peresensi yang belum lama membiasakan diri dalam menulis catatan atas buku yang dibaca. Ulasannya bukan pujian, bukan juga kritik, apalagi bandingan, melainkan semata merangkumkan isi utama buku itu secara ringkas. Model resensi lebih dari dua buku Resensi model ini mengambil beberapa buku yang sama. Sama temanya atau sama penulisnya. Buku-buku itu kemudian diulas dengan dua cara a. Dicampur dan diaduk seperti gado-gado menjadi satu judul satu bahasan. b. Resensinya satu judul tapi dipecah-pecah oleh sub bab berdasarkan judul-judul buku yang berbhineka tunggal ika itu. 3. Buku sebagai Catatan Perjalanan Gaya resensi dengan menyertakan pengalaman peresensi, tempat/ruang, dan buku yang diresensi umumnya berbentuk catatan perjalanan. Salah satu contoh paling menarik adalah apa yang dilakukan Michael Pearson yang lemudian disatu-terbitkan dalam buku yang edisi terjemahannya berjudul Tempat Imajiner Perlawatan ke Dunia Sastra Amerika Obor, 1994 Pearson bergerak menyusuri tempat-tempat mengikuti petunjuk yang disajikan oleh buku sastra. Langkah pertama yang dilakukannya adalah menyeleksi beberapa karya pengarang dan tempat-tempat di mana ingatan dan mitos tereram. Ia mencermati secara serius karya yang mana dari pengarang siapa yang menjadi “juru kunci” sebuah kota. Maka muncul kemudian nama Foulkner dan Missisipi, Robert Frost dan Vermont, Hemingway dan Key West/Florida, Steinbeck dan California, Mark Twain dan Hanibal/Missouri, serta Flannery O’connor dan Georgia. Model Kritik Umumnya kritik hanya elemen kecil dari sebuah resensi. Namun ada juga yang menadikan kritik sebagai model utama. Kritik adalah tuuan utama mengapa resensi itu dituliskan. Bahkan tak jarang, lantaran resensi bergaya kritik itu, sebuah buku ditarik dari peredarannya. Model Rersensi Tempelan Seperti dikatakan di bagian lain, crir resensi yang paling jamak jika terdapat Kartu Tanda Buku KTB. Walaupun tulisan itu tak berbicara atau membedah atau menimbang secara ketat buku tersebut. Sebut saja resensi model inisebagai “tempelan”. KTB dan sampul buku hanya dijadikan tempelan. Sementara isinya menimbang soal lain yang sudah dirancang secara khusus oleh peresensinya. Temanya saja dikait-kaitkan Model cerita Model resensi ini ditulis dengan gaya bercerita. Maka tidak heran jika model ini kental dengan nuansa sastra. Penulis resensi menulis dengan seolah-olah sedang bercerita.
judul pengarang penerbit buku terbit tebal buku merupakan unsur resensi